Berikut ini adalah cara menjinakkan burung kicauan yang masih takut dengan kehadiran manusia atau ketika burung didapat masih dalam kondisi liar. Pada artikel kali ini, saya akan mencoba menjelaskan lebih detail berdasarkan pengalaman saya dalam memelihara burung kicauan.
Pertama : Memandikan burung.
Pada umumnya, setiap burung yang basah kuyup sudah pasti akan kedinginan dan tidak terlalu banyak gerak, bahkan kadang tidak menghiraukan kehadiran manusia sekalipun ditangkap dengan tangan. Ada salah satu pengalaman saya yang mendasari hal ini. Pada suatu ketika, turun hujan lebat di kawasan tempat saya tinggal, saking lebatnya, burung sriti yang biasa berhujan-hujan pun harus terpisah dari kawanan dan terpaksa hinggap di batang pohon yang amat rendah untuk menyelamatkan diri. Saya sempat melihat betapa si burung menggigil kedinginan. Jadi saya putuskan untuk menangkap burung tersebut dan mengamankan si burung sampai nanti hujan reda. Dengan kondisi seperti itu, burung sriti tersebut sangat mudah ditangkap dan tak berkutik. Sementara menunggu hujan reda, si burung saya taruh di sangkar agar bisa mengeringkan bulu-bulunya. Setelah hujan reda, tampak bulu si burung sriti sudah cukup kering, jadi akhirnya saya lepaskan kembali. Pada cerita tadi, jelaslah burung yang basah kuyup tidak akan banyak tingkah dan biasanya sibuk berusaha mengeringkan bulu-bulunya agar cepat mengering. Dalam hal, kita bisa melakukan penyemprotan pada burung sampai basah kuyup dalam usaha untuk menjinakkan yang masih liar atau takut dengan manusia. Lakukan penyemprotan secara rutin sampai si burung terbiasa dengan kehadirn anda atau terbiasa berdekatan dengan manusia. Atau jika anda memiliki keramba ( sangkar khusus untuk mandi ), masukkan si burung ke keramba dan biarkan berlama-lama sampai basah kuyup. Pastikan keramba tadi tidak jauh dari lalu lalang manusia, dengan demikian saat si burung lagi asik bermain air sudah tidak peduli dengan aktivitas manusia di sekitarnya. Untuk cara ini, pastikan dilakukan saat ada terik sinar matahari. Jadi setelah dimandikan bisa anda jemur di tempat yang rendah yang sekiranya masih terdapat sinar matahari. Setelah kering jangan langsung dimasukkan ke dalam ruangan atau taruh di tempat teduh dahulu.
Kedua : Melatih dengan burung lain.
Untuk cara ini, diutamakan anda sudah memiliki burung yang sudah jinak. Burung yang sudah jinak dimaksudkan untuk mempengaruhi burung yang masih liar agar ikut menjadi jinak. Untuk cara ini anda perlu waktu yang cukup luang, karena anda perlu menemani burung-burung tadi dalam jarak dekat dan waktu yang cukup lama. Caranya, taruh masing-masing burung pada posisi berdekatan di atas lantai atau tanah ( pastikan tidak ada kucing yang mengintai )..hehehe. Biarkan beberapa lama atau sambil membersihkan kotoran di sangkar burung atau melakukan aktivitas lain di dekat burung-burung tadi. Jika anda memiliki ulat hongkong, taruh ulat hongkong di wadah plastik entah mangkuk plastik atau piring plastik dan taruh dekat burung-burung tadi. Pastinya kerumunan ulat hongkong tadi akan menyita perhatian si burung. Jika si burung mendekat ke wadah pakan ulat hongkong, maka anda bisa mencoba untuk memberikan satu persatu ulat hongkong melalui tangan landa langsung agar dipatuk oleh si burung. Jika si burung mulai berani mematuk langsung dari tangan anda, lakukan secara rutin, bahkan adakalanya anda perlu menaruh ulat hongkong di telapak tangan anda untuk melihat seberapa berani si burung berdekatan dengan anda. Tentunya anda perlu memasukkan tangan anda yang sudah menggenggam satu ekor ulat hongkong kedalam sangkar. Kalau cara ini terlalu sulit, untuk itulah diperlukan burung lain yang sudah jinak, dimana burung yang sudah jinak pastinya tidak sungkan-sungkan untuk mematuk ulat hongkong dari tangan anda. Jadi burung yang sudah jinak tadi bisa jadi panutan bagi burung yang masih liar untuk melakukan hal yang sama. Kadangkala burung yang masih liar merasa tertantang untuk beradu fisik ketika didekatkan dengan burung lain meskipun beda jenis. Ini juga bisa membantu anda untuk melatih mental si burung liar yang pada nantinya juga tidak takut akan kehadiran anda. Kalau tidak memiliki burung jinak, yang masih sama-sama liar pun tidak masalah, semakin banyak semakin baik. Semakin ramai, biasanya rasa takut si burung berkurang.
Ketiga : Melatih lewat pakan.
Cara ini sebagian sudah saya sebutkan pada cara kedua, yaitu dengan ulat hongkong. Namun cara ini tergantung jenis burung yang anda latih, dimana cara ini diutamakan untuk burung yang suka serangga atau kroto. Kalau makanan utama burung yang anda latih adalah pisang, maka cara 1 dan 2 sudah cukup. Tetapi jika burung yang anda latih pemakan serangga seperti cendet, kacer, glatik watu, sikatan dan sejenisnya, maka kita perlu melatihnya dulu agar mau makan voor.Caranya sudah saya ceritakan pada artikel sebelumnya, yaitu Melatih Burung Liar Makan Voori. Setelah si burung terbiasa makan voor, pastinya ulat hongkong jadi menu makanan yang sangat dirindukan si burung, jadi bisa kita lanjutkan dengan cara kedua tadi, yaitu melatih si burung agar mau makan ulat hongkong langsung dari tangan kita
0 comments:
Posting Komentar