Ini adalah pengalaman saya pribadi dalam mengatasi penyakit "snot" pada burung lovebird. Saya katakan ini adalah snot karena pemilik burung (kakak saya) mengatakan ini snot. Saya tidak begitu paham soal snot ini, tentang definisi sebenarnya. Yang pasti, kondisi burung adalah matanya bengkak dan selalu tertutup kelopak matanya. Mata yg bengkak hanya terbuka sesekali jika sangkar diturunkan atau dipindahkan. Nah, pada saat terbuka itulah, tampak gumpalan warna putih yg terselip di kelopak mata si lovebird. Dan tentu saja, salah satu faktor pembengkakan tadi adalah gumpalan warna putih tadi. Sebelumnya, ada komentar lucu dari pedagang (rujak) buah keliling kenalan kami yg berkata, "jangan di-apa²kan, nanti pasti sembuh sendiri". Dalam hati saya berkata, "namanya sakit ya harus diobati!!".
Burung lovebird yg sakit snot tadi awalnya adalah punya tetangga. Entah mengapa diberikan begitu saja kepada kakak saya. Mungkin tak mau resiko menular ke burung lainnya dan tak mau bersusah payah mengobatinya. Apalagi disamping lovebird, tetangga tadi memiliki burung kenari dan murai batu. Setelah diberikan begitu saja ke kakak saya, yg pertama mengobati snot lovebird tsb adalah kakak saya sendiri. Entah waktu itu pakai obat apa saya tidak tahu. Si lovebird tak kunjung sembuh, apalagi kakak saya terlalu sibuk dg pekerjaan sbg "ahli kelistrikan" yg sering keluar rumah dan pulang sore.
Sampai pada suatu hari, kakak saya bilang ke saya, "opo diculno ae?" (apa dilepaskan saja, jawa: red). Dalam batin saya, "masak burung sudah sakit parah dilepaskan begitu saja". Jadi saya bilang, "tak ramute (tak rawat saja), coba carikan daun sirih merah". Sebelumnya memang saya sempat browsing soal mengatasi snot pada lovebird. Dan salah satunya yg harusnya mudah didapat adalah daun sirih merah. Karena tanaman satunya lagi (lupa namanya), susah didapat, walaupun ada yg sudah jadi dalam bentuk obat tetes mata. Masalahnya, saya bukan pemilik burung, hanya merasa iba saja. Jadi saya tidak pernah mendapatkan daun sirih merah (tak tau minta siapa) dan mau beli obat khusus snot pun malas keluar. Karena kadang saya masak sendiri, saya coba saja garam dapur. Katanya garam bisa membunuh bakteri dan penyebab snot adalah bakteri (kata mbah google gitu). Saya masak air untuk mendapatkan air hangat. Setelah air dipanaskan ambil secukupnya dan taburi sedikit garam. Saya pakai tutup botol air mineral 6 liter untuk membuat air ramuan garam tadi. Pertama cukup saya oleskan pada mata lovebird yg sudah tampak bengkak parah. Burung sering tidur mulu, kurang gairah. Lalu saya teringat, ketika saya masih belia, saya punya ayam jago yg juga pernah mengalami bengkak mata yg sama. Dimana juga terdapat gumpalan putih yg menutupi kornea. Saat itu tetangga saya nyeletuk, "kalau kau mau hisap, pasti ayammu sembuh". Tanpa pikir panjang, gumpalan putih di mata ayam saya langsung saya hisap lalu saya ludahkan (rasanya asin.....hoeks). Tetapi ternyata beneran sembuh, dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu kornea tampak sempurna lagi. Jadi kayak operasi katarak gitu. Dengan bekal pengalaman tsb, saya coba keluarkan gumpalan putih dari mata lovebird. Tapi kali ini bukan saya hisap, kalau dipatuk bibir saya nanti bisa ikutan bengkak. Jadi saya gunakan cotton bud yg saya celup larutan air garam tadi. Saya dorong keluar gumpalan putih yg menutupi kornea si lovebird. Bahkan setelah gumpalan berhasil saya keluarkan saya buang ke lantai dan saya taburi garam sampai tertutup rapi. Maksudnya agar bakteri mati semua dan penularan tidak terjadi lewat sirkulasi udara. Hari hari berlalu, hasil mulai nampak. Si lovebird mulai aktif kembali. Di sela² perawatan saya selalu sisipkan sehelai batang tanaman kangkung agar si burung tetap aktif. Dan rajin melakukan penjemuran di pagi hari. Pada saat saya tulis artikel ini, burung lovebird sudah sembuh total dan pengobatan hanya pakai air dan garam saja. Tentu saja cotton bud untuk mengolesi mata lovebird yg bengkak dan mengeluarkan gumpalan putih di matanya. Intinya memang gumpalan putih harus dikeluarkan, dan rajin mengoleskan air garam ke mata yg sakit agar sisa bakteri mati semua. Berikut foto lovebird yg sudah sembuh total :
Maaf jika saya tidak memiliki foto saat lovebird sedang sakit. Karena sekali lagi, ini burung milik kakak, bukan milik saya. Apalagi profesi saya saat ini tukang las listrik. Jadi sempat merawat lovebird yg mengalami snot hingga sembuh di sela kesibukan membuat pagar yg rumit sudah cukup baguslah bagi saya. Demikian artikel ini, semoga menjadi inspirasi bagi yg mengalami masalah yg sama (mengatasi snot pada lovebird), salam!
Burung lovebird yg sakit snot tadi awalnya adalah punya tetangga. Entah mengapa diberikan begitu saja kepada kakak saya. Mungkin tak mau resiko menular ke burung lainnya dan tak mau bersusah payah mengobatinya. Apalagi disamping lovebird, tetangga tadi memiliki burung kenari dan murai batu. Setelah diberikan begitu saja ke kakak saya, yg pertama mengobati snot lovebird tsb adalah kakak saya sendiri. Entah waktu itu pakai obat apa saya tidak tahu. Si lovebird tak kunjung sembuh, apalagi kakak saya terlalu sibuk dg pekerjaan sbg "ahli kelistrikan" yg sering keluar rumah dan pulang sore.
Sampai pada suatu hari, kakak saya bilang ke saya, "opo diculno ae?" (apa dilepaskan saja, jawa: red). Dalam batin saya, "masak burung sudah sakit parah dilepaskan begitu saja". Jadi saya bilang, "tak ramute (tak rawat saja), coba carikan daun sirih merah". Sebelumnya memang saya sempat browsing soal mengatasi snot pada lovebird. Dan salah satunya yg harusnya mudah didapat adalah daun sirih merah. Karena tanaman satunya lagi (lupa namanya), susah didapat, walaupun ada yg sudah jadi dalam bentuk obat tetes mata. Masalahnya, saya bukan pemilik burung, hanya merasa iba saja. Jadi saya tidak pernah mendapatkan daun sirih merah (tak tau minta siapa) dan mau beli obat khusus snot pun malas keluar. Karena kadang saya masak sendiri, saya coba saja garam dapur. Katanya garam bisa membunuh bakteri dan penyebab snot adalah bakteri (kata mbah google gitu). Saya masak air untuk mendapatkan air hangat. Setelah air dipanaskan ambil secukupnya dan taburi sedikit garam. Saya pakai tutup botol air mineral 6 liter untuk membuat air ramuan garam tadi. Pertama cukup saya oleskan pada mata lovebird yg sudah tampak bengkak parah. Burung sering tidur mulu, kurang gairah. Lalu saya teringat, ketika saya masih belia, saya punya ayam jago yg juga pernah mengalami bengkak mata yg sama. Dimana juga terdapat gumpalan putih yg menutupi kornea. Saat itu tetangga saya nyeletuk, "kalau kau mau hisap, pasti ayammu sembuh". Tanpa pikir panjang, gumpalan putih di mata ayam saya langsung saya hisap lalu saya ludahkan (rasanya asin.....hoeks). Tetapi ternyata beneran sembuh, dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu kornea tampak sempurna lagi. Jadi kayak operasi katarak gitu. Dengan bekal pengalaman tsb, saya coba keluarkan gumpalan putih dari mata lovebird. Tapi kali ini bukan saya hisap, kalau dipatuk bibir saya nanti bisa ikutan bengkak. Jadi saya gunakan cotton bud yg saya celup larutan air garam tadi. Saya dorong keluar gumpalan putih yg menutupi kornea si lovebird. Bahkan setelah gumpalan berhasil saya keluarkan saya buang ke lantai dan saya taburi garam sampai tertutup rapi. Maksudnya agar bakteri mati semua dan penularan tidak terjadi lewat sirkulasi udara. Hari hari berlalu, hasil mulai nampak. Si lovebird mulai aktif kembali. Di sela² perawatan saya selalu sisipkan sehelai batang tanaman kangkung agar si burung tetap aktif. Dan rajin melakukan penjemuran di pagi hari. Pada saat saya tulis artikel ini, burung lovebird sudah sembuh total dan pengobatan hanya pakai air dan garam saja. Tentu saja cotton bud untuk mengolesi mata lovebird yg bengkak dan mengeluarkan gumpalan putih di matanya. Intinya memang gumpalan putih harus dikeluarkan, dan rajin mengoleskan air garam ke mata yg sakit agar sisa bakteri mati semua. Berikut foto lovebird yg sudah sembuh total :