Setelah sekian banyak kabar penipuan yang dimuat di dunia maya, baru-baru ini si penipu mencoba menipu ibu saya. Seperti biasa, lewat telepon rumah yang terpasang di rumah kami. Kalau anda googling atau anda cari lewat internet dengan kata kunci "undian pt.telkom" atau semacam itu, pastinya anda akan mendapati banyak sekali cerita tentang orang yang tertipu dan yang hampir tertipu. Bahkan ibu saya sendiri hampir saja percaya dengan gaya bicara si penipu. Bailkah, saya akan cerita bagaimana kejadian singkatnya, saya katakan singkat karena keburu ketahuan saya hehehe.
Pagi itu saya masih terbaring lelap karena habis begadang di depan komputer semalaman. kalau tidak salah, waktu itu adalah hari kamis tanggal 4 april 2013. Entah mengapa, saat itu kira-kira pukul 10-an pagi, saya langsung terbangun dari tidur walaupun mata masih terasa berat. Saya terbangun karena mendengar ibu saya berbicara lewat telepon, tetapi percakapn ibu saya dengan si penelepon terdengar sangat aneh bagi saya. Nada bicara ibu saya terdengar sangat serius sekali dan saya sempat mendengar ibu saya sedang mencatat nomor telepon yang diberikan si penelepon. Padahal, ibu saya jarang terima teleon seperti itu, kecuali dari Adira yang menawarkan kredit barang atau keponakan yang minta dijemput oleh ayah saya. Tetapi sungguh aneh sekali saat itu, saya langsung terbangun dan merasa ada yang aneh dengan percakapan ibu saya tadi. akhirnya saya putuskan langsung bangun dari tidur dan menanyakan siapa gerangan si penelepon kepada ibu saya. Kata ibu, itu panggilan dari PT.TELKOM karena nomor telepon kami baru saja terpilih sebagai pemenang undian dengan cara acak. Iming-iming hadiahnya lumayan menggiurkan, televisi 29" dan uang 10 juta...busyet! hahaha. Padahal telepon di rumah kami adalah telepon gratisan satu arah, yaitu cuma bisa menerima saja. maklum, itu adalah semacam hadiah ulang tahun PT.TELKOM beberapa waktu yang lalu. Seperti biasa, si penelepon menyebutkan atas nama siapa nomor telepon rumah kami dan hal itulah yang bisa membuat ibu saya sangat percaya bahwa kami benar-benar mendapatkan hadiah tadi. Namun saya katakan kepada ibu bahwa itu tidak mungkin, pasti ini penipuan. Dengan wajah serius, ibu saya masih saja menyangkal kalau itu adalah penipuan. tetapi untunglah ibu saya bukanlah orang yang keras kepala. Saya coba berikan solusi, saya katakan, bisakah di-sms nomor telepon tadi atau sebaiknya bilang dulu ke adik saya, mengingat nomor telepon rumah kami atas nama adik saya. Nah, waktu saya lagi berdebat sama ibu, ibu saya mencoba memberikan telepon yang masih tersambung dengan si penelepon kepada saya. Tetapi begitu telepon berpindah ke tangan saya, telepon langsung terputus, tetapi saya belum melihat pasti angka-angka dari nomor telepon yang dicatat ibu. Kembali saya menegaskan ke ibu saya bahwa itu pasti penipuan. Tak berselang lama, telepon kembali berdering dan diangkat ibu lagi. Si penelepon cukup berbicara singkat bahwa ibu supaya segera menghubungi nomor telepon yang diberikan si penelepon. Nomor yang diberikan adalah 0234-6969767, atas nama kira-kira H. Faliq atau siapa gitu ( maaf, ibu saya sudah lupa ). Katanya ini orang yang akan memberikan hadiahnya. Namun, sebagai seorang blogger sejati ( hehehe ) saya tidak tinggal diam begitu saja. Saya langsung tanya "eyang" Google seputar permasalahan tadi. Hasilnya, banyak sekali cerita yang mirip sekali dengan kejadian yang kami alami, walaupun kami tidak sampai pergi ke mesin ATM segala. Jangankan duit di bank, untuk makan sehari-hari saja kadang sangat susah. Akhirnya ibu percaya kepada saya setelah saya ceritakan semua peristiwa yang pernah terjadi dan diceritakan lewat internet. Bahkan yang dialami orang terdahulu lebih gawat lagi, iming-imingnya adalah mobil. Dan beberapa diantaranya ada yang sudah tertipu dan kehilangan puluhan juta. Tetapi ada pula yang mencoba mempermainklan si penipu.
Dengan cerita ini, semoga pembaca lebih waspada terhadap segala usaha penipuan. Jangan mudah percaya dengan yang namanya hadiah. Bahkan ada kabar, PT.TELKOM hampir bangkrut, jadi sangat terasa janggal bagi saya bila perusahaan tersebut memberikan hadiah begitu saja. Bila pembaca nantinya menemui tetangga yang hendak ditipu seperti ini, usahakan dibantu agar tidak tertipu atau menjadi korban. Kalau tetangga tersebut orangnya keras kepala dan ngeyel, tidak usah bingung, antarkan dengan ikhlas ke kantor telekom terdekat agar mendapat penjelasan yang pasti. Apalagi si penipu kadang mencari target ibu-ibu yang sudah tua dan hidup sendirian, jauh dari sanak keluarga. Demikian sharing kali ini, semoga menambah wawasan dan kewaspadaan kita semua, amien! Laknat Allah atas para penipu!
Pagi itu saya masih terbaring lelap karena habis begadang di depan komputer semalaman. kalau tidak salah, waktu itu adalah hari kamis tanggal 4 april 2013. Entah mengapa, saat itu kira-kira pukul 10-an pagi, saya langsung terbangun dari tidur walaupun mata masih terasa berat. Saya terbangun karena mendengar ibu saya berbicara lewat telepon, tetapi percakapn ibu saya dengan si penelepon terdengar sangat aneh bagi saya. Nada bicara ibu saya terdengar sangat serius sekali dan saya sempat mendengar ibu saya sedang mencatat nomor telepon yang diberikan si penelepon. Padahal, ibu saya jarang terima teleon seperti itu, kecuali dari Adira yang menawarkan kredit barang atau keponakan yang minta dijemput oleh ayah saya. Tetapi sungguh aneh sekali saat itu, saya langsung terbangun dan merasa ada yang aneh dengan percakapan ibu saya tadi. akhirnya saya putuskan langsung bangun dari tidur dan menanyakan siapa gerangan si penelepon kepada ibu saya. Kata ibu, itu panggilan dari PT.TELKOM karena nomor telepon kami baru saja terpilih sebagai pemenang undian dengan cara acak. Iming-iming hadiahnya lumayan menggiurkan, televisi 29" dan uang 10 juta...busyet! hahaha. Padahal telepon di rumah kami adalah telepon gratisan satu arah, yaitu cuma bisa menerima saja. maklum, itu adalah semacam hadiah ulang tahun PT.TELKOM beberapa waktu yang lalu. Seperti biasa, si penelepon menyebutkan atas nama siapa nomor telepon rumah kami dan hal itulah yang bisa membuat ibu saya sangat percaya bahwa kami benar-benar mendapatkan hadiah tadi. Namun saya katakan kepada ibu bahwa itu tidak mungkin, pasti ini penipuan. Dengan wajah serius, ibu saya masih saja menyangkal kalau itu adalah penipuan. tetapi untunglah ibu saya bukanlah orang yang keras kepala. Saya coba berikan solusi, saya katakan, bisakah di-sms nomor telepon tadi atau sebaiknya bilang dulu ke adik saya, mengingat nomor telepon rumah kami atas nama adik saya. Nah, waktu saya lagi berdebat sama ibu, ibu saya mencoba memberikan telepon yang masih tersambung dengan si penelepon kepada saya. Tetapi begitu telepon berpindah ke tangan saya, telepon langsung terputus, tetapi saya belum melihat pasti angka-angka dari nomor telepon yang dicatat ibu. Kembali saya menegaskan ke ibu saya bahwa itu pasti penipuan. Tak berselang lama, telepon kembali berdering dan diangkat ibu lagi. Si penelepon cukup berbicara singkat bahwa ibu supaya segera menghubungi nomor telepon yang diberikan si penelepon. Nomor yang diberikan adalah 0234-6969767, atas nama kira-kira H. Faliq atau siapa gitu ( maaf, ibu saya sudah lupa ). Katanya ini orang yang akan memberikan hadiahnya. Namun, sebagai seorang blogger sejati ( hehehe ) saya tidak tinggal diam begitu saja. Saya langsung tanya "eyang" Google seputar permasalahan tadi. Hasilnya, banyak sekali cerita yang mirip sekali dengan kejadian yang kami alami, walaupun kami tidak sampai pergi ke mesin ATM segala. Jangankan duit di bank, untuk makan sehari-hari saja kadang sangat susah. Akhirnya ibu percaya kepada saya setelah saya ceritakan semua peristiwa yang pernah terjadi dan diceritakan lewat internet. Bahkan yang dialami orang terdahulu lebih gawat lagi, iming-imingnya adalah mobil. Dan beberapa diantaranya ada yang sudah tertipu dan kehilangan puluhan juta. Tetapi ada pula yang mencoba mempermainklan si penipu.
Dengan cerita ini, semoga pembaca lebih waspada terhadap segala usaha penipuan. Jangan mudah percaya dengan yang namanya hadiah. Bahkan ada kabar, PT.TELKOM hampir bangkrut, jadi sangat terasa janggal bagi saya bila perusahaan tersebut memberikan hadiah begitu saja. Bila pembaca nantinya menemui tetangga yang hendak ditipu seperti ini, usahakan dibantu agar tidak tertipu atau menjadi korban. Kalau tetangga tersebut orangnya keras kepala dan ngeyel, tidak usah bingung, antarkan dengan ikhlas ke kantor telekom terdekat agar mendapat penjelasan yang pasti. Apalagi si penipu kadang mencari target ibu-ibu yang sudah tua dan hidup sendirian, jauh dari sanak keluarga. Demikian sharing kali ini, semoga menambah wawasan dan kewaspadaan kita semua, amien! Laknat Allah atas para penipu!