Setelah sekian lama tidak update blog ini, saya coba menyapa pembaca yg menemukan blog ini, entah nyasar atau memang sesuai kata kunci. Lama pula saya tidak melihat pasar burung atau dunia kicaumania. Mungkin mulai saat ini, saya coba kembali menekuni dunia burung kicauan, walaupun berita yang saya dapatkan dewasa ini agak mengherankan. Terutama harga Kacer Lampung ( Kacer Dada Putih ) yang melejit mengalahkan kacer lokal. Ada yang bilang kacer lokal sering "mbedesi" kalau ketemu lawan kacer lampung. Sebenarnya saya sangat tidak setuju dengan pendapat tersebut, karena sebelumnya saya telah mempunyai pedoman tersendiri terkait kacer bermental tanding yang bagus. Tetapi tidak bisa disangkal, masing-masing jenis memiliki karakter sendiri-sendiri pada warna kicaunya, dimana kacer lokal cenderung melengking sedangkan kacer lampung memiliki suara yang keras ( tebal ).
Ada juga berita yang mengejutkan, yaitu popularitas burung "perci" yang meningkat, entah di tempat lain namanya burung apa. Ada yang bilang namanya "sirpu alas", karena memang mirip sirpu kuning hanya saja makanannya buah-buahan seperti pisang dan pepaya. Seberapa populerkah? di kota Jombang, burung ini ada kelas lombanya dan yang pernah juara bisa laku hingga jutaan rupiah. Cukup aneh juga, dimana harga beli burung perci sangat murah sekali, tetapin kalau juara, harga jualnya bisa menguras kantong. Walaupun ada sebuah opini kalau tidak merawat sejak anakan, tidak akan "jadi".
Yang membuat saya sedikit heran tetapi membuat saya termotivasi adalah soal burung "Gelatik Watu". Sekarang memiliki nilai jual yg lumayan. Kata teman saya, kalau sudah jadi, bisa laku 100 ribu perak untuk dijadikan burung "masteran". Padahal menurut saya kicau burung Glatik Watu sepertinya tidak cocok buat masteran walaupun memang warna kicaunya memiliki kicau yang khas. Saya sendiri sudah punya 2 kali pengalaman merawat Glatik Watu dan semuanya berhasil. Burungnya jadi super jinak tapi garang. Jinak dalam artian tidak takut manusia dan garang ketika tangan mencoba mendekat. Demikian celoteh kali ini, tunggu kabar dari say berikutnya. Insya Allah saya akan berbagi pengalaman masalah burung yang saya rawat. Salam!